Lajnah Falakiyah

Selasa, 04 Oktober 2011

Jadwal Urdil Qomar


Jadwal Ta'dil Markaz


Jadwal Tahun Majmu'ah dan Mabsuthoh


TABEL 1.  

جدول السنين المجموعة فى الجتماع والكسوف

الاوج
المـركز
الخاصة
الحصة
العلامـة

قة
جة
ج
قة
جة
ج
قة
جة
ج
قة
جة
ج
قة
عة
م
١٨
١٢
٣
٣٠
١٢
١٠
١٣
٠
٦
٣
٨
٩
٥٩
٩
١
١٤٢٠
٢٦
١٢
٣
١٠
٢٥
٦
١٣
٨
١
٣٣
٢٨
١١
٤
٢
٣
١٤٣٠
٣٤
١٢
٣
٥٠
٧
٣
١٣
١٦
٨
٣
١٩
٢
٩
١٨
٤
١٤٤٠
٤٢
١٢
٣
٣٠
٢٠
١١
١٣
٢٤
٣
٣٣
٩
٥
١٤
١٠
٦
١٤٥٠
١٨
١٢
٣
٥٧
٢٧
٩
٥٧
١٧
١١
٣٠
٢٢
٢
٣٧
١٥
٠
١٤٢٠     *
* Khusus untuk istikbal
======================================================
TABEL 2. جدول السنين المبسطة فى الجتماع والاستقبال والكسوفين

الاوج
المـركز
الخاصة
الحصة
العلامـة

قة
جة
ج
قة
جة
ج
قة
جة
ج
قة
جة
ج
قة
عة
م
٠
٠
٠
١٦
١٩
١١
٤٨
٩
١٠
٣
٨
٠
٤٨
٨
٤
١
٢
٠
٠
٣٢
٨
١١
٣٦
١٩
٨
٦
١٦
٠
٣٧
١٧
١
٢
٢
٠
٠
٤٨
٢٧
١٠
٢٤
٢٩
٦
٩
٢٤
٠
٢٥
٢
٦
٣
٣
٠
٠
٤
١٧
١٠
١٢
٩
٥
١٢
٢
١
١٤
١١
٣
٤
٤
٠
٠
٢٠
٦
١٠
٠
١٩
٣
١٥
١٠
١
٢
٢٠
٧
٥
٥
٠
٠
٣٦
٢٥
٩
٤٨
٢٨
١
١٨
١٨
١
٥١
٤
٥
٦
٦
٠
٠
٥٢
١٤
٩
٣٦
٨
٠
٢١
٢٦
١
٣٩
١٣
٢
٧
٦
٠
٠
٨
٤
٩
٢٤
١٨
١٠
٢٤
٤
٢
٢٨
٢٢
٦
٨
٧
٠
٠
٢٤
٢٣
٨
١٢
٢٨
٨
٢٧
١٢
٢
١٦
٧
٤
٩
٨
٠
٠
٤٠
١٢
٨
٠
٨
٧
٣٠
٢٠
٢
٥
١٦
١
١٠
٢١
١
٠
٤٠
٦
٠
٥٠
١٩
٠
٣٥
٢٤
٢
٥٠
١٦
٢
١٠٠
٤٢
٢
٠
٢٠
١٣
٠
٤٠
٩
١
١٠
١٩
٥
٤١
٩
٥
٢٠٠


Jadwal Ta'dil Hoosoh


BESAR CAHAYA, KEDUDUKAN, KEADAAN DAN TEMPATNYA HILAL


Untuk mengetahui seberapa besar cahaya hilal pada malam ijtima? Carilah terlebih dahulu nilainya ardul qomar atau serongnya bulan pada falaknya (orbit), yaitu mempertemukan antara buruj dan derajatnya harokat Hissoh dengan buruj dan derajatnya jadwal ardul qomar dan kerjakanlah seperti ketika anda mengerjakan cara mencari ta’dil hoosoh pada bagian pertama.

MULAI IJTIMA, KETINGGIAN DAN LAMANYA HILAL


Kurangilah qoidahnya 24 dengan jam, menit dan detiknya alamat muaddalah kota anda, maka akan diketahui mulainya ijtima. Apabila jam, menit dan detiknya sa’atul ijtima tersebut dikalikan 30 atau dibagi 2, maka akan diketahui pula ketinggiannya hilal. Kemudian ketinggian hilalnya dikalikan dengan qoidah 4, hasilnya adalah lamanya hilal diatas ufuk.

ALAMAT MUADDALAH


 Bab - IX
Untuk mengetahui alamat muaddalahnya Betawi maka harokat alamat harus dikurangi nilainya ta’dil alamat, dan sisa dari pengurangannya itulah alamat hari, jam, menit dan detiknya ijtima di Betawi (kota Jakarta).
Misal alamat muaddalahnya Jakarta menunjukan yaum 1, saah 3, dan daqiqoh 10; dan itu berarti terjadinya ijtima di kota Jakarta jatuh pada Malam ahad, Jam 9, Lebih 10 menit.

TA’DILUL ALAMAT


Untuk mendapatkan Ta’dil alamat nilai hissotus saah harus dikalikan terlebih dahulu dengan bu’du muaddal. Susunlah nilainya bu’du muaddal tersebut secara berurutan dari atas ke bawah dimulai dari derajat, daqiqoh dan tsawani persis di bawahnya kotak hissotus saah. Jika terjadi kekosongan salah satu dari ketiganya, biarkan saja dan tidak perlu diisi.

BU’DU MUADDAL DAN HISSOTUSSAAH

Bab VI- BU’DU MUADDAL
 Untuk menghasilkan bu’dul muaddal, maka nilainya bu’du ghoiru muaddal harus dikurangi oleh nilainya ta’dil ayyam, jika pada kolomnya bu’du ghoiru muaddal nilai tsawalis kosong ambilah dari angka di depannya. Dan pada bagian ini telah dimulai perhitungan detik, menit dan jam, yang berarti telah dimulai pula batasan-batasannya, dan hasil dari pengurangan antara bu’du ghoiru muaddal dengan ta’dil ayyam ini dinamakan bu,du muaddal.
Dan ketika ta’dil ayyam tidak mempunyai nilai atau kosong karena dari satar awal dan satar tsani sama–sama tidak mempunyai nilai, maka bu’du ghoiru muaddal langsung menjadi bu’du muaddal.

TA’DIL AYYAM


Bab V-Ta'dil

Untuk mengetahui ta’dil ayyam sama halnya dengan mencari ta’dil hoosoh yaitu mempertemukan buruj dan derajatnya muqowwamus syamsi pada buruj dan derajatnya jadwal ta’dil ayyam (tabel 6). Ambilah nilainya satar awal dan satar tersebut pada titik pertemuannya. Dalam ta’dil ayyam ini menggunakan dua kasr mahfud karena dalam setiap derajat yang tercantum dalam tabel tersebut masing-masing berkelipatan 5. Mulai dari 0, 5, 10, 15, 20, dan 25 derajat. Bila dalam derajatnya muqowwamus syamsi kurang dari 5, maka masukanlah pada derajat 0, dan bila kurang dari 10 derajat maka masukan ke derajat 5.

WASSATUSSYAMSI


Bab IV-Ta'dil


Tambahkan harokat Markaz pada harokat Auj, mulai dari daqiqoh dengan daqiqoh, derajat dengan derajat dan buruj dengan buruj. Penjumblahannya pun tidak boleh melebihi batasan-batasan yang telah ditetapkan, maka hasilnya adalah wassatussamsy atau jauhnya Matahari dari titik Haml menurut rata-rata perjalananannya.

BU’DU GHOIRU MUADDAL


Bab III-Ta'dil


Setelah berhasil mengumpulkan dan menemukan nilainya ta’dil markaz sesuai dengan caranya mencari ta’dil hoosoh, maka untuk menghasilkan nilainya bu’du ghoiru muaddal tambahkanlah antara kedua ta’dilan tersebut, dan jika dikalikan dengan qoidah 5 lalu hasil perkaliannya ditambahkan pada ta’dil markaz maka akan dihasilkan ta’dil syams, yaitu jarak dan geraknya matahari dari tempat yang sebenarnya.

Tahap Pengkoreksian

Bab II-Tadil


Jika anda telah berhasil menjumlahkan semua data–data tahun dan bulannya sesuai dengan yang dikehendaki, maka carilah Ta’dil hoosoh dengan jalan memasukan harokat Hoosoh kedalam jadwal ta’dil hoosoh (tabel 4). Mulailah memasukan buruj dengan buruj, dan derajat dengan derajat. Buruj dari atas dan derajat dari sampingnya, tariklah yang sejajar dengan titik pertemuannya, maka akan anda temukan nilainya satar awal dan satar tsani dibawahnya.

Istilah Alamat, Hissoh, Hoosoh, Markaz, dan Auj Dalam Ilmu Hisab


Bab II-Ta'dil
Jika Anda ingin mengetahui semua ini, maka ketahuilah bahwa ijtima adalah sebutan dari adanya matahari dan bulan dalam satu tempat (sejajar) di Ekliptika. Apabila matahari saat ijtima di buruj Haml, maka bulan juga di buruj Haml. Dan bila matahari di buruj Tsur, maka bulan juga di buruj Tsur dan seterusnya dalam buruj-buruj yang jumlahnya 12. Hal seperti ini tak akan pernah terjadi kecuali pada akhir-akhir Bulan Komariyyah yang disebut dengan “Muhaq”. Dan kejadian itu disebabkan karena bulan berjalannya sangat cepat yang hanya membutuhkan waktu satu bulan saja untuk dapat menempuh falaknya (lintas orbit), sedangkan matahari memerlukan waktu satu tahun lamanya untuk bisa menempuh falaknya.

MUQADIMAH SULAMUN NAIROEN


Segala puji bagi Allah yang telah menjadikan bertemunya Matahari dan Bulan sebagai tanda berakhirnya Bulan Qomariyyah. Dan sebagai waktu ibadah bila telah melihat Hilal (Bulan sabit) dalam perintah syariat.

Minggu, 02 Oktober 2011

CARA MENGETAHUI 4 ARAH MATA ANGIN


الباب الخامس عشر فى معرفة الجهات الأربع

سواَلأرض غاية التسوية,وارسم عليهادائرة.وانصب على مركزهاقائمةمخروطة تامة مستديرة يقارب طولهانصف قطرالدائرة. وعلم على مدخل ظلهابنقطة. وعلى مخرجه منهابنقطة أخرى فالخط المستقيم الواصل بين النقطتين-هوخط المشرق والمغرب والخط المقاطع على زواياقائمة- هوخط الجنوب والشمال.

Irtifa Yang Tak Mempunyai Samat


Takkan pernah terjadi jika ada irtifa tapi tak ada samatnya terkecuali disebabkan oleh dua hal yaitu meil dan ardul balad satu arah, dan nilainya meil tersebut lebih kecil dari pada ardul balad. Untuk mengetahui irtifa yang tak mempunyai samat caranya adalah; meil awal dikurangi dengan ardul balad dan hasilnya adalah irtifa yang tak mempunyai samat.

AHDIL IRTIFA


Mengetahui Irtifa Dari Fadlu Da'ir

Ketahuilah asal muaddalnya dengan cara menambahkan tamam fadlu dair pada asal mutlaq, kemudian hasilnya (asal muaddal) ditambah bu’dul qutur jika meil dan ardul balad satu arah, jika berlawanan arah maka sebaliknya. Hasil dari semua penambahan atau pengurangan antara asal muaddal dengan bu’dul qutur adalah irtifa.

Jarak Diantara Dua Bujur

Perhatikanlah saat terjadinya pertengahan gerhana bulan antara tempat anda dan daerah lain di Barat atau di Timurnya kota anda dengan mencatat waktu istiwanya, bila anda menemukan kesulitan soal waktu untuk daerah lain maka suruhlah orang lain di tempatnya untuk berbuat seperti apa yang anda kerjakan. Jadikan setiap 4 detik 1 daqiqoh dan setiap 4 menit adalah satu derajat.