Lajnah Falakiyah

Selasa, 04 Oktober 2011

MUQADIMAH SULAMUN NAIROEN


Segala puji bagi Allah yang telah menjadikan bertemunya Matahari dan Bulan sebagai tanda berakhirnya Bulan Qomariyyah. Dan sebagai waktu ibadah bila telah melihat Hilal (Bulan sabit) dalam perintah syariat.

Shalawat dan salam semoga tetap tercurah pada junjungan Nabi Besar kita Muhammad Saw. yang telah mengatakan: “Belajarlah kalian semua pada Ilmu Nuzum (Ilmu Perbintangan) sekedar kalian mengetahui petunjuk dalam kegelapan daratan dan di lautan.” Dan semoga sholawat serta salam juga terlimpah pada keluarganya, dan sahabat-sahabatnya yang laksana Bintang-bintangnya petunjuk dan lampu-lampu yang bersinar terang.
Buku yang kecil dan bagus ini memuat tentang bagaimana tata cara untuk mengetahui Ijtima disetiap akhir bulan dari Bulan-bulan Qomariyyah, mengetahui tempatnya Matahari dan Bulan di rasi bintang, pada waktu ijtima, dan cara mengetahui keadaan hilal setelah keduanya terpisah baik arah, tinggi dan lamanya hilal di kaki Langit (horizon) setelah Matahari terbenam, juga besarnya cahaya dan tempatnya hilal pada malam setelah ijtima.
Kesemua itu menurut tabel-tabelnya Sulton Ulugh Bek As Samar Qondy yang telah diambil intisarinya oleh orang tuaku Imam Abdul Hamid bin Muhammad Dumairy al Batawie Rahimakumullah, dari catatan-catatan gurunya Syekh Abdurrohman bin Ahmad Al Misry.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar